Beda usia beda juga masalah dan kebutuhan kulit. Tidak perlu panik dan takut akan pertambahan usia, selama kamu tahu tips dan trik menghadapi berbagai masalah kulit yang mungkin menghampiri di usia 20, 30, dan 40 tahun!
The Roaring 20s
Bisa dibilang ini masa-masa keemasan untuk kondisi kulitmu. Di usia 20-an, elastisitas, kelembapan, kekenyalan, produksi kolagen alami, dan regenerasi kulit sedang dalam kondisi paling optimal. Namun, ini beberapa masalah yang biasa ditemui:
- Jerawat dan bekas jerawat: fluktuasi hormon sejak masa remaja masih akan berlanjut di usia 20-an, ini menyebabkan produksi sebum yang masih melimpah, masalah jerawat & bekas jerawat yang timbul. Pemilihan produk skin care & makeup yang menyumbat pori-pori dan kebiasaan memencet jerawat bisa memperparah.
- Iritasi karena makeup & skin care: Mencoba 1001 produk makeup dan skin care keluaran terbaru memang seru! Namun, mencoba terlalu banyak produk sekaligus meskipun belum tentu cocok dan malas membersihkan wajah dari makeup serta malas mencuci kuas serta peralatan makeup lainnya, bisa bikin kulitmu uring-uringan dan menimbulkan iritasi serta efek samping lainnya.
- Dehidrasi: Lembap dan terhidrasi, pernah dengar ini? Ternyata banyak orang belum sadar bahwa kulit butuh hidrasi dan kelembapan, kulit berminyak pun bisa dehidrasi kalau kadar airnya kurang meski produksi sebum berlebihan.
- Warna & tekstur kulit yang tidak merata: Sun damage is real! Biasakan mulai rutin memakai sunscreen, setiap hari dan lakukan reapply setiap 3 jam. Masih malas pakai sunscreen, luka bekas jerawat yang tidak ditangani dengan baik, juga belum kenal eksfoliasi jadi penyebab tidak meratanya warna dan tekstur kulit.
- Early stage of aging: Ya, tanda-tanda penuaan dini sudah mulai muncul di pertengahan hingga akhir usia 20-an. Gaya hidup, perlambatan metabolisme dan regenerasi kulit, serta paparan rutin polusi dan sinar matahari mulai menunjukkan dampaknya.
Skin care untuk usia 20-an: Rutin memakai basic skin care sesuai jenis kulit, lindungi kulit dengan rutin memakai sunscreen dan fokuskan pemilihan produk yang berfungsi menjaga skin barrier kulit, seperti niacinamide, panthenol, allantoin, dan glycerin.
The Queens of 30s
Ini masa transisi kulitmu! Di awal 30, kamu akhirnya melewati masalah kulit karena pubertas yang bisa berlangsung hingga akhir 20-an. Namun di akhir 30-an, para perempuan juga mulai memasuki masa perimenopause (jelang menopause). Perubahan hormon dan proses regenerasi dan produksi sel kulit yang melambat jadi penyebab munculnya beberapa masalah.
- Wajah Kusam: Ya, mungkin kamu melihat wajah terlihat lebih kusam dan tidak secerah usia 20-an, ini disebabkan lambatnya proses regenerasi kulit menjadi setiap 28-35 hari sekali, padahal sebelumnya berlangsung setiap 14 hari.
- Noda membandel yang sulit hilang: Mungkin jerawat yang singgah menjadi lebih jarang tetapi kamu mulai menyadari kalau bekas jerawat, bekas luka, dan noda di wajah jadi lebih sulit hilang termasuk flek dan pigmentasi yang lebih mudah muncul.
- Hello, Dry skin: kulit terasa lebih kering, tak jarang terasa seperti ditarik atau bahkan lebih sering muncul dry spot di wajah.
- Kulit yang makin sensitif: seringkali, kulit di usia 30-an jadi lebih sensitif dan mudah bereaksi negatif menghasilkan iritasi, dikarenakan banyak faktor seperti kosmetik yang tidak cocok, perubahan cuaca, atau bahkan stres.
- Tanda-tanda penuaan: kerutan dan garis yang semakin dalam, kulit mengendur dan bertekstur jadi tanda-tanda penuaan yang muncul.
Skin care untuk usia 30-an: Don’t skip your sunscreen! Pemakaian bahan aktif seperti Vitamin C dan Retinol untuk melawan tanda penuaan, rutin eksfoliasi untuk angkat sel kulit mati, juga pemilihan bahan-bahan yang menenangkan, meningkatkan hidrasi & kelembapan, dan skin barrier kulit seperti; hyaluronic acid, ceramide, niacinamide, dan panthenol.
The Fabulous 40s
Di usia 40, kulit akan mengalami banyak perubahan drastis seiring banyak perubahan yang terjadi di tubuhmu. Di fase ini, jangan heran kalau tanda penuaan semakin jelas terlihat. Apa saja?
- Kulit kering tapi berjerawat: fluktuasi hormon jelang menopause akan mengakibatkan berkurangnya produksi hormon estrogen yang menyebabkan berkurangnya kandungan alami kolagen dalam kulit. Kulit jadi semakin kering, tak jarang muncul dry patch terutama di area U-zone. Namun, jangan heran juga kalau muncul jerawat membandel di area sekitar mulut.
- Hyperpigmentation: Di usia 40-an, paparan sinar matahari selama 40 tahun di kulitmu mulai memunculkan dampaknya. Flek hitam, sun spot (noda kecoklatan berukuran besar yang biasanya muncul di sisi wajah akibat paparan sinar matahari di usia matang) dan warna kulit yang tidak merata.
- Kerutan dalam: crows feet atau kerut samarmu kini berubah jadi garis nyata yang semakin nampak di area dahi, mata, dan mulut.
- Kulit kendur dan bertekstur: di area bawah mata, leher, pipi, dan dagu, kamu bisa melihat kulit yang mengendur tidak lagi kencang seperti dulu. Kulit kasar dengan tekstur yang tidak merata serta pori-pori kulit yang membesar juga semakin tampak.
- Wajah yang menjadi lebih tirus: Wajah tirus, kurus, dan lebih cekung. Wajahmu tidak lagi terlihat plump dan segar. Ini wajar, karena elastisitas dan kekenyalan kulit pun ikut berkurang di usia 40-an.
Skin care untuk usia 40-an: Hindari paparan sinar matahari langsung dan selalu rutin reapply sunscreen. Pakai produk anti-aging berkualitas dan produk yang berfungsi menjaga kelembapan, hidrasi, dan skin barrier. Pilih produk skin care yang teksturnya lebih rich, pilih tipe emollient atau occlusive untuk menambah hidrasi dan kelembapan, seperti glycerin, cholesterol, dan sodium hyaluronate.